Kamis, 31 Maret 2011

Buah Petai Cina

Petai cina (Leucaena leucocephala) ialah tumbuhan yang memiliki batang pohon keras dan berukuran tidak besar. Daunnya majemuk terurai dalam tangkai berbilah ganda. Bunganya yang berjambul warna putih sering disebut cengkaruk. Buahnya mirip dengan buah petai (Parkia speciosa) tetapi ukurannya jauh lebih kecil dan berpenampang lebih tipis. Buah petai cina termasuk buah polong, berisi biji-bibji kecil yang jumlahnya cukup banyak. Petai cina oleh para petani di pedesaan sering ditanam sebagai tanaman pagar, pupuk hijau dan segalanya. Petai cina cocok hidup di dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut. Petai cina di Indonesia hampir musnah setelah terserang hama wereng. Pengembangbiakannya selain dengan penyebaran biji yang sudah tua juga dapat dilakukan dengan cara stek batang.
Diabetes Melitus:
Biji petai cina yang sudah tua dan kering digoreng tanpa minyak dan ditumbuk halus (dibuat bubuk). Kemudian ambil 1 sendok dan diseduh dengan air panas (seperti membuat kopi). Diminum 1 kali  sehari 1 gelas dan dilakukan secara teratur.
Cacingan:
Biji petai cina yang sudah tua dan kering digoreng tanpa minyak dan ditumbuk halus (dibuat bubuk). Kemudian ambil 1 sendok dan diseduh dengan ½ - 1 gelas air panas (seperti membuat kopi). Diminum menjelang tidur malam.
Meningkatkan gairah seks:
1 sendok petai cina, 1 sendok bubuk merica hitam, 2 butir kuning telur ayam kampung mentah dan 1 sendok madu  semua Materials tersebut dioplos sampai merata. Diminum sekaligus.
Luka baru dan bengkak:
Daun petai cina secukupnya ditumbuk halus atau dikunyah Ditempelkan pada bagian yang luka / bengkak.
Tlusuben (benda-benda yang masuk ke dalam daging kayu, bamboo):
Daun petai cina yang masih muda dan terasi dapur ditumbuk halus dan ditambah terasi dapur secukupnya, diaduk sampai merata. Ditempelkan pada bagian yang sakit, kemudian dibalut dengan kain pembalut.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More