This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 04 April 2011

Pohon Waru

Bagian yang digunakan adalah daun, akar, dan bunga.
INDIKASI
Daun waru digunakan untuk pengobatan : TB paru-paru, batuk, sesak napas, Radang amandel (tonsilitis),
Demam, Berak darah dan lendir pada anak, muntah darah, Radang usus, Bisul, abses, Keracunan singkong,
Penyubur rambut, rambut rontok,
Akar digunakan untuk mengatasi : terlambat haid, demam.
Bunga digunakan untuk pengobatan : radang mata.

CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, gunakan daun segar sebanyak 50-100 g atau 15-30 g bunga. Rebus dan air rebusannya diminum.
Untuk pemakaian luar, giling daun waru segar secukupnya sampai halus.
Turapkan ramuan ini pada kelainan kulit, seperti bisul atau gosokkan
pada kulit kepala untuk mencegah kerontokan rambut dan sebagai penyubur
rambut.

CONTOH PEMAKAIAN:
TB Paru
  • Potong-potong 1 genggam daun waru segar, lalu cuci seperlunya. Tambahkan 3 gelas minum air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa sekitar 3/4-nya. Setelah dingin, saring dan tambahkan air gula ke dalam
    air saringannya, lalu minum, sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas minum.
  • Sediakan daun waru, pegagan (Centella asiatica L.), dan daun legundi (Vitex trifolia L.) (masing-masing 1/2 genggam), 1/2 jari bidara upas (Merremia mammosa Lour.), 1 jari rimpang kencur (Kaempferia galanga L.), dan 3 jari gula enau. Cuci semua bahan-bahan tersebut, lalu potong-potong seperlunya. Masukkan ke dalam periuk tanah atau panci email. Masukkan 3 gelas minum air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa 3/4nya. Setelah dingin, saring dan air saringannya siap untuk diminum, sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas.

Batuk
Cuci 10 lembar daun waru segar, lalu potong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas minum air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa 3/4 bagian. Setelah dingin saring dan air saringannya diminum, sehari 3
kali, masing-masing 1/3 bagian. Sebelum diminum, tambahkan madu secukupnya.

Batuk berdahak
Cuci 10 lembar daun waru yang masih muda sampai bersih, lalu tambahkan gula batu seukuran telur burung merpati. Tambahkan 3 gelas air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa 3/4 bagian. Setelah dingin, saring dan
air saringannya diminum, sehari 3 kali minum, masing-masing 1/3 bagian.

Radang amandel
Cuci 1 genggam daun waru segar, lalu rebus dalam 2 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya digunakan untuk berkumur (gargle), terus diminum,
sehari 3-4 kali, setiap kali cukup seteguk.

Radang usus
Makan daun waru muda yang masih kuncup sebagai lalap. Berak darah dan lendir pada anak
Cuci 7 lembar daun waru muda (yang masih kuncup) sampai bersih. Tambahkan 1/2 cangkir air sambil diremas-remas sampai airnya mengental seperti selai. Tambahkan gula aren sebesar kacang tanah sambil diaduk sampai larut. Peras dan saring menggunakan sepotong kain halus. Minum air saringan sekaligus.

Muntah darah
Cuci 10 lembar daun waru segar sampai bersih, lalu giling halus. Tambahkan 1 cangkir air minum sambil diremas-remas. Selanjutnya, saring dan tambahkan air gula secukupnya ke dalam air saringannya, lalu minum
sekaligus.

Rambut rontok
Cuci 301embar daun waru segar dan 20 daun randu segar ( Ceiba pentandra Gaertn.), lalu giling sampai halus. Tambahkan 2 sendok makan minyak jarak dan air perasan 1 buah jeruk nipis, sambil diaduk sampai rata. Saring ramuan tersebut menggunakan sepotong kain sambil diperas. Gunakan air perasannya untuk menggosok kulit kepala sambil dipijat ringan. Lakukan sore hari setelah mandi, lalu bungkus rambut dengan
handuk atau sepotong kain. Selanjutnya, cuci rambut keesokan harinya. Lakukan 3 kali seminggu.

Penyubur rambut
Cuci 15 lembar daun waru muda, lalu remas-remas dalam 1 gelas air bersih sampai airnya seperti selai. Selanjutnya, peras dan saring menggunakan sepotong kain. Embunkan cairan yang terkumpul selama
semalam. Keesokan paginya, gunakan cairan tersebut untuk membasahi rambut dan kulit kepala. Alhasil, kepala menjadi sejuk dan rambut akan tumbuh lebih subur.

Pohon Turi

Bagian yang digunakan: Kulit batang, bunga, daun, akar.
Kegunaan:
Kulit batang (terutama bagian pangkalnya):
- Sariawan
- Disentri, diare
- Scabies
- Cacar air
- Demam dengan erupsi kulit
Daun:
- Keseleo
- Memar akibat terpukul (hematoma)
- Luka
- Keputihan (fluor albus)
- Batuk
- Hidung berlendir, sakit kepala
- Memperbanyak produksi ASI
- Beri-beri
- Demam nifas
- Radang tenggorokan
Bunga:
- Memperbanyak dan memperlancar pengeluaran ASI
- Hidung berlendir
Akar:
- Pegal linu (rheumatism)
- Batuk berdahak

PEMAKAIAN :
Untuk minum: Kulit batang turi merah bagian pangkal sebesar ibu jari direbus.
Pemakaian luar : Kulit batang secukupnya ditumbuk halus, untuk pemakaian setempat seperti scabies. Daun segar setelah ditumbuk halus, diikatkan pada bagian tubuh yang memar atau keseleo.

CARA PEMAKAIAN:
1. Sariawan a. Kulit batang segar secukupnya diremas-remas dalam air,
untuk kumur-kumur. Lakukan 3 kali sehari. b. Kulit batang sebesar ibu
jari direbus, minum. Lakukan beberapa kali.
2. Sariawan, sakit tenggorokan : Daun secukupnya dicuci bersih lalu
diremas-remas dalam air matang. Digunakan untuk kumur-kumur pada
tenggorokan (gargle).
3. Radang tenggorokan : Segenggam daun turi merah direbus dengan air bersih secukupnya. Setelah dingin disaring, airnya dipakai untuk kumur-kumur. Lakukan kumur-kumur sebanyak 4 kali sehari.
4. Disentri berak darah: Kulit batang sebesar ibu jari dari pohon turi yang bunganya merah direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas, setelah dingin disaring, lalu diminum. Lakukan 2 kali sehari.
5. Kuku jari bengkak akibat tersandung atau terpukul: Daun secukupnya dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Taruh diatas kuku yang sakit dan kulit sekitarnya, lalu dibalut. Ganti 2-3 kali sehari. Bekukan darah
dibawah kuku akan hilang dan sakitnya akan berkurang.
6. Keputihan: Segenggam daun turi putih dan kunyit sebesar ibu jari dicuci bersih lalu digiling halus. Tambahkan 3/4 cangkir air minum, diaduk merata lalu diperas dan disaring, minum. Lakukan 2 kali sehari.
7. Batuk: Daun turi merah dan daun inggu masing-masing 1 genggam dicuci lalu ditumbuk halus, tambahkan air perasan sebuah jeruk pecel. Aduk merata, lalu diperas dan disaring, minum.
8. Batuk berdahak: Akar turi sebesar jari telunjuk dicuci bersih lalu digiling halus, tambahkan 1/2
cangkir air masak dan 1 sendok madu. Aduk sampai merata, lalu diperas dan disaring dengan sepotong kain. Minum.
9. Penambah ASI:
  •  Daun turi yang masih muda dikukus, dimakan sebagai lalab matang. 
  • Bunga dari turi putih dimasak, makan. 
10. Pegal linu: Akar dari pohon turi berbunga merah secukupnya digiling halus, tambahkan sedikit air sampai
menjadi adonan seperti bubur. Gosokkan kebagian badan yang sakit.
11.Cacar air, demam dengan erupsi kulit: Kulit batang sebesar ibu jari direbus dengan air secukupnya. Setelah dingin disaring, minum.
12. Hidung berlendir, sakit kepala: Segenggam daun dan bunga digiling halus, tambahkan 1/2 cangkir air masak. Aduk merata, lalu diperas dan disaring. Minum.
13. Demam nifas: Daun turi 1/3 genggam dicuci bersih lalu digiling sampai halus. Tambahkan 3/4 cangkir air minum dengan sedikit.

Pohon Merah

Sedikit tentang pohon merah
Tanaman hias yang asalnya dari Mexico ini dapat ditemukan dari 1-1.400 m dpl, tetapi untuk mendapatkan warna daun yang cerah lebih cocok bila ditanam pada ketinggian sekitar 600 m dpi. Perdu tegak, tinggi 1,5-4 m, berkayu, bercabang, bergetah seperti susu. Daun tunggal, bertangkai, letak tersebar, bentuknya bulat telur sampai elips memanjang, yang terbesar kerapkali dengan 2-4 lekukan, ujung dan pangkal runcing, pertulangan menyirip, panjang 7-1 5 cm, lebar 2,5-6 cm, bagian bawah berambut halus, tangkai daun muda warnanya merah, setelah tua hijau. Bunga majemuk berbentuk cawan dalam susunan yang khas disebut cyathium, keluar diujung percabangan. Tiap cyathium berhadapan dengan daun pelindung yang besar, bentuk lanset, warnanya merah, kadang-kadang berwarna kuning. Cyathium tinggi 1 cm, hijau dengan taju merah dan 1 kelenjar besar, pada sisi perut warnanya kuning oranye. Tangkai sari merah oranye. Buahnya buah kotak, panjang 1,5 cm, masih muda hijau, setelah tua coklat. Biji bulat, coklat. Sekarang banyak varietasnya yang berasal dari Eropa, dan merupakan hasil pemuliaan. Tanaman lebih pendek, daun lebih lebar dengan warna daun pelindung bermacam-macam, seperti merah, putih atau merah muda.

Bagian yang digunakan
: Daun, bunga, atau seluruh tanaman.
Manfaat:
- lnfeksi kulit, erysipelas.
- Meiancarkan haid.
- Air susu ibu sedikit.
- Tulang patah.
- Bengkak karena terpukul.
- Luka luar.

Pemakaian:
Untuk minum: 10-15 g, direbus.
Pemakaian luar: Secukupnya ditumbuk, tempelkan kebagian yang sakit.

Cara pemakaian:
1. Radang kulit erysipelas:
    Daun secukupnya dicuci bersih lalu ditumbuk sampai halus.
    Balurkan kebagian tubuh yang sakit.
2. Melancarkan ASI: 10 g bunga dicuci lalu direbus, minum.

Daun Madu

Sedikit tentang daun madu
Tumbuhan asli India ini umumnya ditanam sebagai tanaman pagar. Semak, tinggi 1-3 m, bercabang banyak. Batang berkayu, bulat, berbuku-buku, berambut, hijau kecokelatan. Daun tunggal, berhadapan, helaian elips sampai lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, tulang daun menyirip, kedua permukaan berambut, panjang 4-8 cm, lebar 1-3 cm, warnanya hijau atau hijau kekuningan. Bunga tunggal atau berpasangan, di ketiak daun dan ujung tangkai, mahkota berambut kelenjar, bibir atas mahkota berbagi empat, bulat telur, warnanya ungu. Buah elips, panjang 1,5 cm, berbibir tiga sampai empat, kecokelatan. Biji kecil, pipih, warna cokelat.

BAGIAN YANG DIGUNAKAN : Daun, akar, bunga, dan biji.

INDIKASI :
Daun dan akar berkhasiat mengatasi:
- rematik dan
- batuk.

Bunga berkhasiat mengatasi:
- Bengkak karena gigitan serangga.

Biji berkhasiat untuk mengatasi:
- digigit ular berbisa.

CONTOH PEMAKAIAN :
1. Rematik
    Siapkan daun segar sebanyak 1 genggam lalu cuci bersih.
    Tambahkan kapur sirih 1/4 sendok teh. Tumbuk sampai lumat,
    kemudian dibalurkan pada tempat yang sakit.

Daun Jintan

Sedikit tentang daun jintan
Tanaman semak, menjalar. Batang berkayu, lunak, beruas-ruas. Ruas yang menempel di tanah akan tumbuh akar, batang muda berwarna hijau pucat. Daun tunggal, mudah patah, bentuk bulat telur, tebal, tepi beringgit, berabut, panjang 6-7 cm, lebar 5-6 cm, bertulang menyirip, warna hijau muda. Bunga majemuk, berbentuk tandan, mahkota bentuk mangkok warna ungu. Bagian yang Digunakan Seluruh bagian tumbuhan.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sifat khas Pedas, menetralkan, dan membersihkan darah. SIFAT KHAS Pedas, menetralkan, dan membersihkan darah. PENELITIAN Ifiwati Wibowo,1992. Fakultas Farmasi, WIDMAN. Pembimbing: Dra. Dien Ariani L. dan dr. Irwan S. Telah melakukan penelitian daya antibakteri ekstrak Daun Jintan terhadap kuman gram negatif dari penderita infeksi saluran kemih. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata ekstrak Daun Jintan dapat menghambat pertumbuhan bakteri E. coli mulai konsentrasi 1,2 gr/ml dan bakteri P. mirabilis mulai konsentrasi 1,0 g/ml.

Pemanfaatan :
-Asma.
-Batuk.
-Bayi muntah.
-Bronkhitis.
-Demam. -Mulas.
-Pencernaan tidak baik.
-Radang saluran kandung kemih.
-Sariawan perut.
-Sakit kepala.

RAMUAN DAN TAKARAN
Batuk Ramuan: Daun Jintan segar 7 helai Air 100 ml Cara pembuatan: Dibuat infus atau diseduh.
Cara pemakaian: Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml.
Lama pengobatan: Diulang selama 14 hari.

Sariawan Perut (Panas Dalam): Daun Jintan segar 1 gram Daun Saga segar 3 gram Herba Pegagan segar 3 gram Daun Sirih segar 3 helai Kulit Kayu Turi 4 gram Air 110 ml Cara pembuatan: Dibuat infus atau dipipis.
Cara pemakaian: Diminum 1 kali sehari 100 ml (infus). Apabila dibuat pipisan diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir.
Lama pengobatan: Diulang selama 7 hari. Bayi Muntah Kalau bayi sering muntah dan masih menyusui pada ibunya. Muntah tersebut disebabkan karena ibunya makan makanan yang amis seperti ikan, udang, dll.

Sakit Kepala: Daun Jintan segar 2 helai Daun Legundi segar 2 helai Rimpang Jahe merah 1 rimpang Rimpang Bangle secukupnya Air secukupnya
Cara pembuatan: Dipipis hingga berbentuk pasta. Cara pemakaian: Dioleskan ke pelipis dan di belakang telinga. Bila ada, dapat ditambahkan minyak kelonyo.

Daun Encok

Sedikit tentang daun encok
Tumbuhan ini berasal dari Sri Lanka, kemudian menyebar ke seluruh kawasan tropik, termasuk Indonesia dan kepulauan Pasifik. Daun encok tumbuh liar di ladang, di tepi saluran air atau ditanam di pekarangan sebagai pagar hidup dan tempat-tempat lainnya sampai setinggi + 800 m dpi. Perdu tahunan yang menaik, berbatang panjang, tinggi 0,6 - 2 m. Batang berkayu, bulat, licin, beralur, bereabang. Daun tunggal, letak berseling, bertangkai yang panjangnya 1,5 - 2,5 cm, pangkal tangkai daun agak melebar, memeluk batang. Daun bulat telur sampai jorong, panjang 5 - 11 cm, lebar 2 - 5 cm, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi beringgit, pertulangan menyirip, wamanya hijau. Bunga majemuk dalam tandan yang keluar di ujung tangkai, kecil-kecil, berambut, berwarna putih. Buah kecil, bulat panjang, masih muda hijau, setelah tua hitam. Biji kecil, cokelat. Perbanyakan dengan biji atau setek.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Rematik sendi, memar (lebam), keseleo, nyeri lambung, kurap, ; Kanker dan kanker darah.;

BAGIAN YANG DIGUNAKAN
: Akar dan herba.

INDIKASI :
Indikasi Akar berkhasiat untuk mengatasi:
- rematik sendi, memar (lebam),
- keseleo, nyeri lambung,
- kurap, dan kanker darah.

CARA PEMAKAIAN :
Akar sebanyak 10 - 15 g, direbus selama lebih dari 4 jam.
Pemakaian luar, daun diremas lalu diletakkan pada bagian tubuh yang kena rematik, sakit pinggang, memar, kurap, kusta, skabies, sakit ke ala atau diletakkan di perut bagian bawah bila kencing kurang lancar. Saat menggunakan remasan daun ini jangan lebih dari 1/2 jam agar tidak timbul lepuh seperti luka bakar.

CONTOH PEMAKAIAN :

1. La Rematik
    a. Siapkan segenggam daun segar, dicuci lalu ditumbuk halus.
       Tambahkan air hangat seperlunya sampai adonan seperti bubur.
       Gunakan untuk melumas dan menggosok bagian tubuh yang sakit.
       Lakukan 2 kali sehari.

    b. Siapkan daun segar sebanyak 15 g lalu dicuci bersih. Tambahkan
       kapur sirih sebanyak 1 sendok makan. Carnpuran ini lalu ditumbuk
       sampai lumat, kemudian dibalurkan ke tempat yang.sakit.

2. Sakit kepala
    a. Siapkan daun encok secukupnya, lalu dipipis. Tambahkan sedikit
       minyak kelapa sampai menjadi adonan seperti bubur. Letakkan di
       pelipis dan bagian kepala yang sakit sebagai tapal. Cukup 30
       menit supaya tidak terjadi lepuh.

    b. Siapkan daun encok segar, lalu cuci bersih dan memarkan.
       Oleskan minyak kelapa lalu layukan di atas api. Tempelkan di
       belakang telinga.

3. Kencing kurang lancar
    Ambil daun encok secukupnya, tambahkan adas pulosari lalu giling
    halus. Gosokkan ramuan tersebut di perut bagian bawah, tepat di
    posisi kandung kencing. Cukup 30 menit agar tidak terjadi lepuh.

4. Kanker darah
    Siapkan akar daun encok, biji Livistona chinensis, Hedyotis diffusa
    (rumput lidah ular) dan Verbena officinalis (verbenae berbalma biancao), masing-masing 30 g, dan Spica prunellae (xia ku caol dari
    tumbuhan Prunella vulgaris L.) 15 g. Akar daun encok direbus
    terlebih dahulu selama 4 jam dengan air bersih secukupnya.
    Tambahkan air bila air rebusannya.berkurang. Setelah 4 jam, baru
    bahan obat lain-lainnya dimasukkan. Didihkan kembali selama 1/2
    jam. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum. Sehari 3
    kali, masing-masing 1/3 bagian.

5. Kusta, skabies, dan kelainan kulit
    Ambil akar daun encok, lalu cuci dan tumbuk sampai halus.
    Tambahkan sedikit susu dan air sambil diaduk merata sampai
    menjadi adonan seperti pasta. Oleskan ke bagian tubuh yang sakit.

CATATAN :

- Perempuan hamil dilarang menggunakan.
- Bila timbul keracunan pada kulit, cuci dengan asam borat (boric acid).
- Daun hanya digunakan untuk pemakaian luar. Pemakaian luar juga
  dibatasi selarna 1/2 jam. Terlalu lama menyebabkan timbulnya lepuh
  seperti luka bakar.

Daun duduk

Sedikit tentang daun duduk
Daun duduk dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.500 m dpl. tumbuh liar di tempat terbuka dengan cahaya matahari yang cukup atau sedikit naungan, serta tidak begitu kering. Perdu menahun, tumbuh tegak atau menanjak, tinggi 0,5 - 3 m, dengan kaki yang berkayu. Batang bulat, beruas, permukaan kasar, percabangan simpodial, diameter 2 cm, cokelat. Daun tunggal, berseling, berdaun penumpu, tangkai daun bersayap lebar. Helaian daun lanset, ujung meruncing, pangkal rata, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 10 - 20 cm, lebar 1,5 - 2 cm, masih muda cokelat, setelah tua hijau. Bunga majemuk, malai, keluar
dari ujung batang, mahkota berbentuk kupu-kupu warnanya putih keunguan, berambut halus, pangkal berlekatan. Buah polong, panjang 2,5 - 3,5 cm, lebar 4 - 6 mm, berambut, berisi 4 - 8 biji, masih muda hijau, setelah tua cokelat. Biji kecil, bentuk ginjal, warnanya cokelat muda. Perbanyakan dengan biji.

Bagian yang digunakan:
Seluruh bagian kecuali akar (herba) dapat digunakan. Pemakaian dalam bentuk segar atau yang telah dikeringkan.

 INDIKASI :
Herba ini berkhasiat untuk: - mencegah pingsan karena udara panas (heatstroke), demam, selesma, - radang amandel (tonsilitis), gondongan (parotitis), lelehan nanah (piorea), - radang ginjal akut (akut nephritis), sembab (edema), - radang usus (enteritis), disentri, -infeksi cacing tambang (hookwonn), infeksi cacing pita di hati, -keputihan akibat trichomonas (trichomonal vaginitis), - muntah-muntah pada kehamilan, kurang gizi pada anak-anak, - sakit kuning (ikterikhepatitis), - keracunan buah nanas, - TBC tulang dan kelenjar limfa, multipel abses, - skleroderma, - wasir, - rematik.

CARA PEMAKAIAN :

Siapkan herba daun duduk sebanyak 15-60 g, lalu direbus dan minum. Pemakaian luar digunakan untuk mengompres wasir, abses, sakit pinggang,

Daun Dewa

Sedikit tentang daun dewa
Terna tahunan, tegak, tinggi ± 50 cm, pada umumnya ditanam dipekarangan sebagai tanam obat. Batang muda berwarna hijau dengan alur memanjang warna tengguli, bila agak tua bercabang banyak. Daun tunggal, mempunyai tangkai, bentuk bulat telur sampai bulat memanjang. Ujung melancip. Daun tua membagi sangat dalam. Daun banyak berkumpul di bawah, agak jarang pada ujung batang, letak berseling. Kedua permukaan daun berambut lembut, warna putih. Warna permukaan daun hijau tua, bagian bawah berwarna hijau muda. Panjang daun 8-20 cm. lebar 5 - 10 cm. Bunga terletak di ujung batang, warna kuning berbentuk bonggol (kepala bunga). Mempunyai umbi berwarna ke abu-abuan, panjang 3-6 cm., dengan penampang ± 3 cm.

Bagian yang digunakan : Seluruh tanaman.
Kegunaan :
Daun : Luka terpukul, melancarkan sirkulasi, menghentikan perdarahan
(Batuk darah, muntah darah, mimisan), pembengkakan payudara, infeksi
kerongkongan, tidak datang haid, digigit binatang berbisa.
Umbi : Menghilangkan bekuan darah (haematom) pembengkakan, tulang patah
(Fraktur), perdarahan sehabis melahirkan.

Untuk diminum : 15-30 gram daun segar, direbus atau ditumbuk kemudian diperas, minum.
Pemakaian luar : Secukupnya tumbuhan ini dilumatkan sampai seperti bubur, ditempelkan ke tempat yang sakit.

KEGUNAAN :
1. Digigit ular / digigit binatang lain: Umbi dilumatkan kemudian ditempelkan di tempat kelainan.
2. Kutil : 5 lembar daun dewa dihaluskan, dan dilumurkan pada tempat berkutil, kemudian dibalut. Dilepas keesokan harinya.

CARA PEMAKAIAN:
1. Luka terpukul, tidak datang haid: 15-30 gram herba direbus atau ditumbuk, diambil airnya, campur dengan arak yang sudah dipanaskan, minum.
2. Perdarahan pada wanita, pembengkakan payudara, batuk dan muntah darah : 1 (satu) batang lengkap (15 gram) direbus, minum.
3. Kejang pada anak: 1 batang ditumbuk ambil airnya, dicampur arak, minumkan.
4. Luka terpukul, masuk angin: 6-9 gram umbi segar ditambah arak kuning
(wong ciu) secukupnya, kemudian dipanaskan, minum.

Kembang Sungsang



Kembang Sungsang dapat ditemukan tumbuh liar di semak belukar, hutan jati, kadang ditanam sebagai tanaman hias yang di rambatkan di pagar atau pergola dari daerah pantai sampai 300 m dpl. Asalnya dari daerah tropis di benua Asia dan Afrika, menyukai tempat terbuka yang terkena sinar matahari penuh. Rajin berbunga terutama diawal musim penghujan, serta dikenal mempunyai rimpang yang beracun, Terna tahunan yang berumur panjang, memanjat, tingginya mencapai 2,5 m, bercabang melebar. Batangnya lunak, memanjat dengan sulur yang terdapat diujung daun. Daun tunggal bentuk lanset, ujung runcing, pangkal memeluk batang, tepi rata, panjang 8-25 cm, lebar 1-4 cm, warnanya hijau, Bunga kuncup bentuknya bulat memanjang, bertangkai panjang, ujungnya runcing menghadap ke bawah. Bila mekar, bunganya akan membalik keatas, mahkota bunga berjumlah enam yang bentuknya keriting, bagian atas warnanya merah, pangkalnya berwarna kuning kehijauan. Warna bunganya lama kelamaan akan menjadi merah keseluruhan dan tidak cepat layu. Buah panjangnya 4-5 cm. Bijinya banyak, warnanya merah oranye. Akarnya mempunyai rimpang yang horizontal dan besar. Perbanyakan dengan biji atau rimpang.

Bagaian yang digunakan adalah Rimpang.

Dapat mengobati:
- Lumpuh.
- Sakit pada persendian.
- Panas tinggi, kramp.
- Badan membengkak.
- Kencing nanah.
- Sukar bersalin.

PEMAKAIAN
Untuk minum: 3 g.
Pemakaian luar: Umbi secukupnya diparut, dipakai untuk menggosok dan menurap ekzema, kurap, kudis dan gatal-gatal.

Contoh cara pemakaian:
Penyakit Ekzema
    1 jari rimpang kembang sungsang, 3/4 jari umbi bidara upas, dicuci
    lalu diparut. Remas dengan 2 sendok makan minyak jarak, dipakai
    untuk menggosok dan menurap kulit yang terkena ekzema, lalu
    dibalut. Ganti 2 x sehari

Bunga Tasbih

Sedikit tentang bunga tasbih
Terna besar, tahunan, tinggi mencapai 2 m., dalam tanah mempunyai rimpang yang tebal seperti ubi. Daun besar dan lebar, nyirip jelas warna hijau (ada yang berwarna tengguli). Bunga besar dengan warna-warna cerah (merah, kuning) tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan. Buah berupa buah kendaga, biji banyak, bulat. Hampir selalu ditanam sebagai tanaman hias, tapi tumbuh liar di hutan dan daerah pegunungan sampai ketinggian 1.000 dari permukaan laut. Jenis lain, Canna edulis Ke Gawl. (Ganyong) mempunyai kelopak bunga lebih kecil, daun hijau tengguli dengan ping lebih tengguli. Ditanam sebagai tanaman hias, rimpangnya dapat dimakan, di Australia sebagai penghasil tepung yang dikenal sebagai "arrowroot of Queensland".
Bagian yang digunakan: Akar dan rimpang (segar atau kering), bunga (kering).
Kegunaan dalam menyembuhkan: - Penurun panas (antipyretic), tekanan darah tinggi, chronic dysentery, metrorrhagia (haid banyak), keputihan (leucorrhoe), sakit kuning (acute icteric hepatitis), batuk darah (hemoptysis).
Untuk pemakaian luar pada: luka berdarah, radang kulit bernanah, jerawat (acne vulgaris).
Aturan pemakaian:
Akar/rimpang: 15 - 30 gr. kering atau 30 - 60 gr. basah.
Bunga: 10 - 15 gr. PEMAKAIAN LUAR: Akar/rimpang segar dilumatkan, untuk ditempelkan ketempat yang sakit.

CARA PEMAKAIAN :

1.    Acute icteric hepatitis:
Minum rebusan akar tasbih: 60 - 120 gr (dosis maksimal 250 gr.) sehari, dibagi 2 kali minum, selama 20 hari, maksimal 47 hari.
2.    Menghentikan perdarahan: 10 - 15 gr. bunga tasbih, direbus, minum.
3.    Keputihan: 15 - 30 gr. akar tasbih + ketan + daging ayam: di tim.

Kembang Kertas

Sedikit tentang kembang kertas
Kembang kertas ialah tanaman asli Meksiko, dan dapat ditemukan sampai ketinggian 1.400 m dpl. Tanaman ini menyukai tempat-tempat terbuka yang terkena cahaya matahari, biasa ditanam secara bergerombol di taman-taman atau di pekarangan sebagai tanaman hias atau bunganya digunakan sebagai bunga potong. Terna menahun yang tumbuh tegak dan berambut kasar ini tingginya sekitar 30-50 cm, daunnya berwarna hijau, letaknya berhadapan. Helaian daun bentuknya memanjang, ujung runcing, pangkal memeluk batang, tepi rata, tulang daun melengkung. Bentuk bunganya seperti bunga Aster, dengan warna yang beraneka ragam seperti merah tua, merah muda, kuning atau biru keunguan yang keluar dari ujung batang. Perbanyakan dengan biji.
Bagian yang digunakan: Semua bagian

Biasa digunakan untuk pengobatan :
- Disentri.
- Kencing nanah
- Bisul (furunculosis)
- Sakit pada puting susu (papilla mammae)

Contoh cara pemakaian :
Untuk minum: 10 - 30 gram, direbus.
Pemakaian Luar: Secukupnya digiling halus dibubuhkan (ditaburkan) kebagian yang sakit.

Kembang Pukul Empat

Sedikit tentang kembang pukul empat
Tumbuhan tahunan, tegak, tinggi 20 cm - 80 cm, berasal dari Amerika Selatan, banyak ditanam orang sebagai tanaman hias di pekarangan atau sebagai pembatas pagar rumah. Tumbuh di dataran rendah yang cukup mendapat sinar matahari maupun di daerah perbukitan. Termasuk suku kampah-kampahan, berbatang basah, daunnya berbentuk jantung, warna hijau tua, panjang 2 cm - 11 cm, lebar 8 mm - 7 cm, pangkal daun membulat, ujung meruncing, tepi daun rata, letak berhadapan, mempunyai

Bunga Pukul Delapan

Sedikit tentang bunga pukul delapan
Bunga pukul delapan ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar, tepi saluran air, dan umumnya tumbuh berkelompok. Tumbuhan yang berasal dari Hindia Barat ini bisa ditemukan pada ketinggian 10--250 m dpl, pada tempat-tempat yang terkena sinar matahari langsung atau sedikit terlindung. Herba tegak dengan akar pena yang panjangnya 0,3-0,8 m ini berdaun tunggal, berbentuk bulat telur elips, pangkal berbentuk baji, ujung

Bunga Pagoda

Sedikit tentang bunga pagoda
Secara umum, bunga pagoda ditanam di taman, pekarangan rumah, atau di tepi jalan daerah luar kota sebagai tanaman hias. Perdu meranggas, tinggi 1-3 m. Batangnya dipenuhi rambut halus. Daun tunggal, bertangkai, letak berhadapan. Helaian daun berbentuk bulat telur melebar, pangkal daun berbentuk jantung, daun tua bercangap menjari, panjangnya dapat mencapai 30 cm. Bunganya bunga majemuk berwarna merah, terdiri dari bunga kecil-kecil yang berkumpul membentuk piramid, keluar dari ujung tangkai. Buahnya bulat. Bunga pagoda dapat diperbanyak dengan biji.

Melati

Sedikit tentang bunga melati
Melati (jasminum sambac), bunganya berwarna putih mungil dan berbau harum, sering digunakan untuk berbagai kebutuhan. Melati, dapat berbunga sepanjang tahun dan dapat tumbuh subur pada tanah yang gembur dengan ketinggian sekitar 600 atau 800 meter diatas permukaan laut, asalkan mendapatkan cukup sinar matahari. Melati dapat dikembangbiakkan dengan cara stek. Tunas-tunas baru akan tampak setelah berusia sekitar 6 minggu.

Bunga Matahari

Sedikit tentang bunga matahari
Tanaman ini umumya  pendek,dan tumbuh kurang dari setahun, tegak, berbulu, tinggi 1 - 3 m, Ditanam pada halaman dan taman-taman yang cukup mendapat sinar matahari, sebagai tanaman hias. Termasuk tanaman berbatang basah, daun tunggal berbentuk jantung, bunga besar/bunga cawan, dengan mahkota berbentuk pita disepanjang tepi cawan, berwarna kuning, dan di tengahnya terdapat bunga-bunga yang kecil berbentuk tabung, warnanya coklat.

Bunga Kenop

Cirri – cirri dari Bunga Kenop
Herba tahunan, tinggi 60 cm atau lebih, berambut. Ditanam di halaman sebagai tanaman hias atau tumbuh liar di ladang-ladang yang cukup mendapat sinar matahari sampai setinggi lebih kurang 1400 m. dari permukaan laut, berasal dari Amerika dan Asia. Batang hijau kemerahan, berambut, membesar pada ruas percabangan, Daun duduk berhadapan, bertangkai, bentuk daun bulat telur sungsang sampai memanjang, dengan panjang 5-10 cm, lebar 2-5 cm, ujung meruncing warna hijau berambut

Obat Sakit Perut

1. Ambil segelas air putih biasa (tidak dingin dan tidak juga panas)
2. Masukkan 3 sendok makan Tepung SAGU.
3. (Optional / boleh tidak, boleh juga iya) Masukkan gula jawa (Sesuai Selera)
4. (Optional / boleh tidak, boleh juga iya) Masukkan garam sesuai selera, untuk penyedap saja.
5. Minum deh.

Obat Panas Dalam

Demam biasa disebut orang sebagai panas dalam, tapi ini sebenarnya bukan penyakit melainkan gejala adanya suatu penyakit. Kamu dapat mengatasi hal ini dengan Tebu sebagai obat, berikut caranya
   1. Ambil tebu, kupas lalu potong-potong
   2. Tambahkan sedikit akan ilalang
   3. Lalu rebus dengan 5 gelas air hingga mendidih
   4. Minum 3 kali sehari sebanyak 1 gelas setiap kali minum

Obat Masuk Angin

Masuk angin merupakan penyakit yang sering dialami manusia, sebenarnya tak perlu obat. Cukup didiamkan saja biasanya sembuh sendiri, dari pengalaman sih. Tapi bro, jika kita bicara obat untuk masuk angin sekalipun, sekarang ini nggak perlu pergi ke namanya dokter segala. Bahkan ke toko obat pun rasanya nggak perlu, di supermarket bahkan di warung pinggir kota sekalipun sudah banyak berjualan obat-obat untuk masuk angin. Dari berbagai merk dan dari berbagai jenis. Lihat aja banyak bangetkan bro iklan-iklan di TV yang isinya tentang obat untuk sembuh-sembuhin masuk angin. Bahkan jika mau kamu dapat membuah obat herbal dari resep tradisional dibawah ini untuk nyembuhin masuk angin.

Cara menghilangkan jerawat dengan ramuan daun pepaya dan lobak

Cara penggunan daun pepaya dalam tujuan menghilngkan jerawat juga cukup mudah. Berikut adalah cara nya:  
   1. Ambil 2-3 helai daun pepaya yang sudah tua dan jemur.
   2. Lumatkan daun pepaya tersebut dan diberi air kemudian diperas untuk diambil sarinya.
   3. Oleskan sari daun pepaya tersebut pada jerawat.
Hanya dengan 3 langkah itu saja bisa membuat kulit anda semakin cantik dan itu cukup menggunakan penghilang jerawat bernama daun pepaya,

Obat Gusi bengkak untuk penderita sakit gigi

Bagi kamu yang memiliki masalah dengan gusi bengkak, ada obat tradisional yang mungkin manjur. Oh ya gusi bengkak ini hanya untuk yang disebabkan oleh sakit gigi. Beriktu cara mengatasinya :
Sediakan dulu bahan2 untuk obat :
    * secukupnya daun cabe rawit yang segar.
    * Air 5 tetes atau secukupnya

Obat Tradisional Gatal Kulit

Penyakit gatal reaksi yang terjadi pada kulit akibat terserang gigitan serangga atau jamur. Akibat yang kedua dapat menyerang kulit, terutama pada bagian yang tersembunyi, seperti mulut, lengan, kemaluan, ketiak, sela-sela jari tangan dan kaki, lipatan paha, selangkangan dan tempat-tempat yang lembap lainnya. Beberapa ramuan yang ada di bawah ini :
  • Ramuan Obat Herbal Gatal gatal 1:
Kulit labu bligo (labu tangkua) direbus dengan air secukupnya, kemudian airnya digunakan untuk mandi.
Pemakaian : Secara teratur 1-2 kali sehari.

Obat Tradisional Bisul

Bisul merupakan Peradangan atau infeksi pada folikel rambut dan menyebar ke jaringan kulit disekitarnya. Hal ini disebabkan oleh Bakteri gram positif seperti Staphylococcus atau Streptococcus. Bakteri ini berbentuk bulat dan bergerombol seperti sekumpulan anggur. Sekarang kamu sudah tahu apa itu sebenarnya Bisul, dan berikut beberapa obat tradisional yang mungkin dapat menyembuhkan. Perhatian resep ini hanya untuk bisul stadium 1 & 2 saja :

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More